MRI
(Management
Rekayasa Industri)
Kalian udah
pada tau kan ada jurusan baru di FTI pecahan dari Teknik Industri yang bernama
Manajemen Rekayasa Industri atau nama internasionalnya Engineering
Management? Tapi bagaimana tentang apa itu MRI dan prospek pekerjaanya?
Ada beberapa
point yang ingin coba diuraikan tentang MRI dalam kertas ini dan semoga bisa
menginspirasi kalian untuk memilih MRI. Pertama mengenai Apa sih sebenarnya
MRI? Kedua, Kenapa harus ada MRI? Dan yang terakhir Apa kompetensi yang
dimiliki oleh sarjana MRI?
Apa sih MRI
itu?
MRI adalah
kepanjangan dari Manajemen Rekayasa Industri. Mungkin bagi orang awam akan
timbul pertanyaan2; Ini teknik atau bukan, IPS ato IPA? Ini teknik tapi kok
manajemen? Ini Manajemen tapi kok teknik? Biar gak miskonsepsi, jadi ini
kejelasannya.. Engineering management adalah cabang ilmu TEKNIK yang diakui
oleh ABET(Accreditation Board for Engineering and Technology). Kenapa ada
embel2 manajemennya? Karena di Engineering Management kita mengkombinasikan
keahlian manajemen kita dengan dasar pengetahuan engineering untuk memimpin
suatu team yang berisi para expert dalam mengerjakan persoalan2 teknis. Ilmu
Manajemen menjadi jembatan antara kemampuan engineering dengan objective atau
goal yang ingin dicapai.
Secara
resminya menurut IEE “Engineering management is the discipline addressed
to making and implementing decisions for strategic and operational leadership
in current and emerging technologies and their impacts on interrelated systems”.
Kalo menurut
Omurtag “Enginering Management is designing. Operating, and continuously
improving purposeful system of people, machines, money, time, information, and
energy by intgratin engineering and management knowledge, techniques, and
skills to achieve desired goals in technological enterprise through concern for
the environment, quality, and etchics”
Jadi intinya
seorang engineering manager kerjanya beda dari manajer2 biasa, karena
engineering manager punya keahlian untuk mengaplikasikan engineering principles
dan keahlian dalam organizing and directing people dan projects. Seorang
engineering manager punya kualifikasi dalam 2 tipe pekerjaan, yaitu: The
management of technical functions (such design or production) di semua
enterprise, dan the management of broader functions (such as marketing or top
management).
Selanjutnya,
apa aja si yang dipelajarin di MRI? Di bawah ini adalah 7 disiplin ilmu
engineering management menurut EMC (Engineering Management Certification):
1. Market Research, Technology Updates, & Environmental Scanning
2. Planning & Adjusting Business Strategies
3. Developing Products, Services, & Processes
4. Engineering Operations & Change
5. Financial Resources & Procurement
6. Marketing & Sales
7. Leading Individuals & Engineering Project Teams
1. Market Research, Technology Updates, & Environmental Scanning
2. Planning & Adjusting Business Strategies
3. Developing Products, Services, & Processes
4. Engineering Operations & Change
5. Financial Resources & Procurement
6. Marketing & Sales
7. Leading Individuals & Engineering Project Teams
Nah, Prodi
MRI ITB menjadikan domain dari EMC ini sebagai acuan pembelajarannya.
Sebenarnya ada penjelasan masing2 domain tsb, bisa dilihat sendiri langsung dihttp://staging.engineeringcertification.org/About/EMCBOK.cfm .
Di silabus
MRI ITB, 7 domain tersebut dipecah menjadi mata kuliah2 yang mendukung
tercapainya kompetensi seorang engineering manager.
Kenapa Harus
ada MRI?
Mungkin
sebagian orang bertanya, kenapa sih harus ada MRI/EM? Sebenarnya meskipun prodi
MRI ini baru muncul di Indonesia, di Amerika Prodi Engineering management sudah
ada sejak era 1960-an yang diprakarsai oleh Univesity of Missouri Rolla. Sampai
sekarang di amerika udah ada 297 kampus yang menyediakan program studi
Engineering management termasuk program master dan doktor.
Nah
sebenarnya kenapa Engineering Management menjadi suatu hal yang booming atau
menjadi epidemi (baca juga:Epidemi MRI. Harus kita yang mulai.by Yorga
Permana)? Ada 2 perubahan mendasar yang menuntut timbulnya ilmu engineering
management. Perubahan pertama dilihat dari sisi Engineering dan perubahan kedua
dilihat dari sisi business.
Jika dilihat
dari sisi engineering ada beberapa perubahan di era sekarang dalam melihat ilmu
dan peran para engineer. Dewasa ini seorang engineer, ketika memasuki dunia
kerja sudah tidak lagi menjalankan perannya sebagai traditional engineer (cuma
berkutat dibidang teknis, buat peralatan, ngulik mesin,dll) tetapi menjadi project
managers, technical salespeople, and lead systems engineers (especially within
the defense and information management arenas) yang melibatkan proses
pendefinisiian, perancangan, pengintegrasian, pemasaran, dan pengujian kompleks
dan multi-fungsional sistem informasi teknologi-sentris (Abel, 2005).
Paradigma
para engineer sekarang bukan lagi semata-mata membuat sesuatu karena didorong
oleh rasa penasaran, hobi, dll (seperti saat jaman edison, einstein dll) tetapi
juga didorong karena alasan komersial. Engineer ingin hasil karyanya mampu
diserap pasar dan menjadi suatu bisnis baru (contoh: microsoft, Apple). Untuk
meng-komersialkan suatu hasil teknologi, bukanlah hal yang mudah. Dengan kata
lain merubah suatu invention menjadi inovation, tidak cukup dengan melihat
hal-hal teknis semata, diperlukan ilmu management, business, Finance,dll. Maka
dari itulah muncul Ilmu Engineering Management yang mengakomodir tuntutan peran
sebagai engineer dimasa depan.
Selanjutnya
dilihat dari segi bisnis. Dewasa ini perusahaan tidak hanya menjadikan tangible
asset (seperti profit, gedung, tanah, dll) sebagai the one and only critical
success factornya. Perusahaan dewasa ini juga menganggap Intangible Asset
seperti knowledge, SDM yang handal sebagai sumber daya terpenting bagi
perusahaan. R & D (Research and Development) sekarang sudah primary strength
dari perusahaan. Sebab sekarang perusahaan yang mampu menguasai teknologilah
dan mempunyai knowledge management yang baiklah yang akan menjadi market
leader.. Lihat aja Microsoft, General electrics, Apple, Toyota, apalagi
perusahaan2 farmasi yang kegiatan usahanya sangat bergantung pada kegiatan
riset dan inovasi. Disinilah perlu manager yang paham tentang dunia
engineering. Karena dengan begitu sang manager bisa ngeliat peluang bisnis dari
perkembangan teknologi yang akan datang.
Selanjutnya
perubahan di segi bisnis lainnya adalah, perubahan umur suatu produk yang makin
penting.
Sebenarnya tahapan-tahapan suatu teknologi. Ada tahap intruduction yaitu tahapan suatu teknologi baru diperkenalkan, kemudian tahapan growth, tahapan suatu industri diperkenalkan lalu maturity, tahapan suatu teknologi sudah mencapai puncak kesuksesan yang terakhir tahap decline, tahapan suatu teknologi sudah mencapai tingkat kejenuhan tertentu. Masing-masing tahapan punya periode waktu masing-masing, misalnya 25 thn, 5 thn, dll. Dewasa ini umur suatu teknologi makin pendek. Artinya periode dari mulai masuk tahapan introduction sampai tahapan mature makin pendek. Coba lihat, era dari piringan hitam ke pita kaset kemudian ke walkman lebih lama/ panjang dari era CD ke MP3 sampe akhirnya ke iPod.
Sebenarnya tahapan-tahapan suatu teknologi. Ada tahap intruduction yaitu tahapan suatu teknologi baru diperkenalkan, kemudian tahapan growth, tahapan suatu industri diperkenalkan lalu maturity, tahapan suatu teknologi sudah mencapai puncak kesuksesan yang terakhir tahap decline, tahapan suatu teknologi sudah mencapai tingkat kejenuhan tertentu. Masing-masing tahapan punya periode waktu masing-masing, misalnya 25 thn, 5 thn, dll. Dewasa ini umur suatu teknologi makin pendek. Artinya periode dari mulai masuk tahapan introduction sampai tahapan mature makin pendek. Coba lihat, era dari piringan hitam ke pita kaset kemudian ke walkman lebih lama/ panjang dari era CD ke MP3 sampe akhirnya ke iPod.
Karena umur
teknologi makin pendek, maka perlu orang yang bisa memantau dan meramal
perkembangan teknologi kedepan. Sehingga sewaktu teknologi sudah sampai
ketahapan mature tidak sempet mengalamai tahapan decline, tetapi langsung
lanjut berkembang lagi ke tahapan growth. Karena itu istilah pengembangan
produk saat ini sedang ngetren, sebab perkembangan teknologi berpengaruh juga
ke perkembangan produk.
Lihat bekas toko aquarius di jalan dago. Itu salah satu contoh perusahaan yang produknya tidak bisa bertahan akibat gempuran teknologi. Contoh perusahaan yang bagus adalah PT POS misalnya, dia core business-nya disurat menyurat terus digempur sama teknologi yang namanya email, sms, mms,dll. Apakah sekarang PT POS mati?? Tidak, dia sanggup melakukan diferensiasi produknya,seperti pengembangan bisnis cargo, filateli, pos pembagian BLT, tempat pembayaran listrik, air and bahkan kredit motor. Mantap kan? Nah untuk itu muncul ilmu engineering management, yang punya kompetensi dalam mengembangkat produk dengan melihat keadaan teknologi dan keadaan market.
Lihat bekas toko aquarius di jalan dago. Itu salah satu contoh perusahaan yang produknya tidak bisa bertahan akibat gempuran teknologi. Contoh perusahaan yang bagus adalah PT POS misalnya, dia core business-nya disurat menyurat terus digempur sama teknologi yang namanya email, sms, mms,dll. Apakah sekarang PT POS mati?? Tidak, dia sanggup melakukan diferensiasi produknya,seperti pengembangan bisnis cargo, filateli, pos pembagian BLT, tempat pembayaran listrik, air and bahkan kredit motor. Mantap kan? Nah untuk itu muncul ilmu engineering management, yang punya kompetensi dalam mengembangkat produk dengan melihat keadaan teknologi dan keadaan market.
Apa
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang sarjana MRI?
Kompetensi
sarjana MRI sebenarnya harus menguasai ke tujuh domain yang sudah disebutkan
dan juga mampu menjawab pertanyaan2 mengenai dunia engineering dan business
yang disebutkan di latar belakang munculnya MRI. Tetapi lebih khususnya lagi
menurut Omurtag, karena engineering management atau MRI di dasarnya dari bidang
sains, matematika, dan prinsip-prinsip teknik, dan juga menjangkau ke daerah manajerial,
lulusan MRI harus dapat merancang dan mengintegrasikan sistem perusahaan total
dengan teknis, keuangan, operasional, pemasaran organisasi dan aspek manusia
dalam lingkungan yang kompetitif global. Sehingga lulusan MRI dapat merancang,
membangun, mengoperasikan, mengoptimalkan, dan terus meningkatkan sebuah
perusahaan teknologi, publik atau swasta, untuk keuntungan atau tidak untuk
keuntungan Singkatnya lulusan MRI harus menjadi enterprise engineers doing
managerial engineering work.
Are you
Qualified Enough to be an Engineer manager?
Berikut ini
adalah ciri-ciri orang yang cocok di bidang Engineering Management:
1. Suka matematika, fisika , IT and semua hal yang berbau teknologi
Kalo tidak suka matematik, fisika, dan semua hal berbau teknologi sepertinya tidak cocok masuk MRI (kenapa pula masuk ITB?). Karena di MRI ilmu tekniknya juga banyak dan salah satu kompetensinya bisa meramal tren teknologi yang basisnya dari permodelan matematik.
1. Suka matematika, fisika , IT and semua hal yang berbau teknologi
Kalo tidak suka matematik, fisika, dan semua hal berbau teknologi sepertinya tidak cocok masuk MRI (kenapa pula masuk ITB?). Karena di MRI ilmu tekniknya juga banyak dan salah satu kompetensinya bisa meramal tren teknologi yang basisnya dari permodelan matematik.
2. Suka
dengan hal yang berbau uang
Semua ilmu ujung-ujungnya uang tapi hanya di MRI yang menghitung uang secara detail untuk meng-estimasi berapa modal yang dibutuhkan dan kemana mencari dananya. Cocok untuk yang suka nge-danus karena bisa lebih ahli dalam ngedanus dan nyari proyek danus.
Semua ilmu ujung-ujungnya uang tapi hanya di MRI yang menghitung uang secara detail untuk meng-estimasi berapa modal yang dibutuhkan dan kemana mencari dananya. Cocok untuk yang suka nge-danus karena bisa lebih ahli dalam ngedanus dan nyari proyek danus.
3. Suka
dengan hal Leadership and Management
Bagi para organisator dan punya hasrat yang kuat dalam menjadi pemimpin, MRI sangat mengakomodir hasrat kamu. Karena di MRI diajarkan bagaimana cara membuat struktur organisasi, bagaimana cara mempengaruhi orang, melakukan delegasi dan peran-peran lainnya sebagai manajer.
Bagi para organisator dan punya hasrat yang kuat dalam menjadi pemimpin, MRI sangat mengakomodir hasrat kamu. Karena di MRI diajarkan bagaimana cara membuat struktur organisasi, bagaimana cara mempengaruhi orang, melakukan delegasi dan peran-peran lainnya sebagai manajer.
4. Tidak
suka dengan hal-hal rutin
Bagi kalian yang mudah merasa bosan dan tidak suka melakukan hal-hal yang rutin and terus-menerus. MRI adalah jurusan yang tepat. Karena di MRI fokusnya proyek dan proyek itu ada jangka waktu deadlinenya. Jadi kalian pasti akan menghadapi banyak proyek yang beragam. Dan juga talking about Inovation is talking about MRI jadi di MRI dibutuhkan orang-orang yang flexibel dan berpikir out of the box.
Bagi kalian yang mudah merasa bosan dan tidak suka melakukan hal-hal yang rutin and terus-menerus. MRI adalah jurusan yang tepat. Karena di MRI fokusnya proyek dan proyek itu ada jangka waktu deadlinenya. Jadi kalian pasti akan menghadapi banyak proyek yang beragam. Dan juga talking about Inovation is talking about MRI jadi di MRI dibutuhkan orang-orang yang flexibel dan berpikir out of the box.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar