Jumat, 20 Juli 2012

MRI (management Rekayasa Industri)


MRI
(Management Rekayasa Industri)
Kalian udah pada tau kan ada jurusan baru di FTI pecahan dari Teknik Industri yang bernama Manajemen Rekayasa Industri atau nama internasionalnya Engineering Management? Tapi bagaimana tentang apa itu MRI dan prospek pekerjaanya?
Ada beberapa point yang ingin coba diuraikan tentang MRI dalam kertas ini dan semoga bisa menginspirasi kalian untuk memilih MRI. Pertama mengenai Apa sih sebenarnya MRI? Kedua, Kenapa harus ada MRI? Dan yang terakhir Apa kompetensi yang dimiliki oleh sarjana MRI?
Apa sih MRI itu?
MRI adalah kepanjangan dari Manajemen Rekayasa Industri. Mungkin bagi orang awam akan timbul pertanyaan2; Ini teknik atau bukan, IPS ato IPA? Ini teknik tapi kok manajemen? Ini Manajemen tapi kok teknik? Biar gak miskonsepsi, jadi ini kejelasannya.. Engineering management adalah cabang ilmu TEKNIK yang diakui oleh ABET(Accreditation Board for Engineering and Technology). Kenapa ada embel2 manajemennya? Karena di Engineering Management kita mengkombinasikan keahlian manajemen kita dengan dasar pengetahuan engineering untuk memimpin suatu team yang berisi para expert dalam mengerjakan persoalan2 teknis. Ilmu Manajemen menjadi jembatan antara kemampuan engineering dengan objective atau goal yang ingin dicapai.
Secara resminya menurut IEE Engineering management is the discipline addressed to making and implementing decisions for strategic and operational leadership in current and emerging technologies and their impacts on interrelated systems”.
Kalo menurut Omurtag “Enginering Management is designing. Operating, and continuously improving purposeful system of people, machines, money, time, information, and energy by intgratin engineering and management knowledge, techniques, and skills to achieve desired goals in technological enterprise through concern for the environment, quality, and etchics
Jadi intinya seorang engineering manager kerjanya beda dari manajer2 biasa, karena engineering manager punya keahlian untuk mengaplikasikan engineering principles dan keahlian dalam organizing and directing people dan projects. Seorang engineering manager punya kualifikasi dalam 2 tipe pekerjaan, yaitu: The management of technical functions (such design or production) di semua enterprise, dan the management of broader functions (such as marketing or top management).
Selanjutnya, apa aja si yang dipelajarin di MRI? Di bawah ini adalah 7 disiplin ilmu engineering management menurut EMC (Engineering Management Certification):
1. Market Research, Technology Updates, & Environmental Scanning
2. Planning & Adjusting Business Strategies
3. Developing Products, Services, & Processes
4. Engineering Operations & Change
5. Financial Resources & Procurement
6. Marketing & Sales
7. Leading Individuals & Engineering Project Teams
Nah, Prodi MRI ITB menjadikan domain dari EMC ini sebagai acuan pembelajarannya. Sebenarnya ada penjelasan masing2 domain tsb, bisa dilihat sendiri langsung dihttp://staging.engineeringcertification.org/About/EMCBOK.cfm .
Di silabus MRI ITB, 7 domain tersebut dipecah menjadi mata kuliah2 yang mendukung tercapainya kompetensi seorang engineering manager.
Kenapa Harus ada MRI?
Mungkin sebagian orang bertanya, kenapa sih harus ada MRI/EM? Sebenarnya meskipun prodi MRI ini baru muncul di Indonesia, di Amerika Prodi Engineering management sudah ada sejak era 1960-an yang diprakarsai oleh Univesity of Missouri Rolla. Sampai sekarang di amerika udah ada 297 kampus yang menyediakan program studi Engineering management termasuk program master dan doktor.
Nah sebenarnya kenapa Engineering Management menjadi suatu hal yang booming atau menjadi epidemi (baca juga:Epidemi MRI. Harus kita yang mulai.by Yorga Permana)? Ada 2 perubahan mendasar yang menuntut timbulnya ilmu engineering management. Perubahan pertama dilihat dari sisi Engineering dan perubahan kedua dilihat dari sisi business.
Jika dilihat dari sisi engineering ada beberapa perubahan di era sekarang dalam melihat ilmu dan peran para engineer. Dewasa ini seorang engineer, ketika memasuki dunia kerja sudah tidak lagi menjalankan perannya sebagai traditional engineer (cuma berkutat dibidang teknis, buat peralatan, ngulik mesin,dll) tetapi menjadi project managers, technical salespeople, and lead systems engineers (especially within the defense and information management arenas) yang melibatkan proses pendefinisiian, perancangan, pengintegrasian, pemasaran, dan pengujian kompleks dan multi-fungsional sistem informasi teknologi-sentris (Abel, 2005).
Paradigma para engineer sekarang bukan lagi semata-mata membuat sesuatu karena didorong oleh rasa penasaran, hobi, dll (seperti saat jaman edison, einstein dll) tetapi juga didorong karena alasan komersial. Engineer ingin hasil karyanya mampu diserap pasar dan menjadi suatu bisnis baru (contoh: microsoft, Apple). Untuk meng-komersialkan suatu hasil teknologi, bukanlah hal yang mudah. Dengan kata lain merubah suatu invention menjadi inovation, tidak cukup dengan melihat hal-hal teknis semata, diperlukan ilmu management, business, Finance,dll. Maka dari itulah muncul Ilmu Engineering Management yang mengakomodir tuntutan peran sebagai engineer dimasa depan.
Selanjutnya dilihat dari segi bisnis. Dewasa ini perusahaan tidak hanya menjadikan tangible asset (seperti profit, gedung, tanah, dll) sebagai the one and only critical success factornya. Perusahaan dewasa ini juga menganggap Intangible Asset seperti knowledge, SDM yang handal sebagai sumber daya terpenting bagi perusahaan. R & D (Research and Development) sekarang sudah primary strength dari perusahaan. Sebab sekarang perusahaan yang mampu menguasai teknologilah dan mempunyai knowledge management yang baiklah yang akan menjadi market leader.. Lihat aja Microsoft, General electrics, Apple, Toyota, apalagi perusahaan2 farmasi yang kegiatan usahanya sangat bergantung pada kegiatan riset dan inovasi. Disinilah perlu manager yang paham tentang dunia engineering. Karena dengan begitu sang manager bisa ngeliat peluang bisnis dari perkembangan teknologi yang akan datang.
Selanjutnya perubahan di segi bisnis lainnya adalah, perubahan umur suatu produk yang makin penting.
Sebenarnya tahapan-tahapan suatu teknologi. Ada tahap intruduction yaitu tahapan suatu teknologi baru diperkenalkan, kemudian tahapan growth, tahapan suatu industri diperkenalkan lalu maturity, tahapan suatu teknologi sudah mencapai puncak kesuksesan yang terakhir tahap decline, tahapan suatu teknologi sudah mencapai tingkat kejenuhan tertentu. Masing-masing tahapan punya periode waktu masing-masing, misalnya 25 thn, 5 thn, dll. Dewasa ini umur suatu teknologi makin pendek. Artinya periode dari mulai masuk tahapan introduction sampai tahapan mature makin pendek. Coba lihat, era dari piringan hitam ke pita kaset kemudian ke walkman lebih lama/ panjang dari era CD ke MP3 sampe akhirnya ke iPod.
Karena umur teknologi makin pendek, maka perlu orang yang bisa memantau dan meramal perkembangan teknologi kedepan. Sehingga sewaktu teknologi sudah sampai ketahapan mature tidak sempet mengalamai tahapan decline, tetapi langsung lanjut berkembang lagi ke tahapan growth. Karena itu istilah pengembangan produk saat ini sedang ngetren, sebab perkembangan teknologi berpengaruh juga ke perkembangan produk.
Lihat bekas toko aquarius di jalan dago. Itu salah satu contoh perusahaan yang produknya tidak bisa bertahan akibat gempuran teknologi. Contoh perusahaan yang bagus adalah PT POS misalnya, dia core business-nya disurat menyurat terus digempur sama teknologi yang namanya email, sms, mms,dll. Apakah sekarang PT POS mati?? Tidak, dia sanggup melakukan diferensiasi produknya,seperti pengembangan bisnis cargo, filateli, pos pembagian BLT, tempat pembayaran listrik, air and bahkan kredit motor. Mantap kan? Nah untuk itu muncul ilmu engineering management, yang punya kompetensi dalam mengembangkat produk dengan melihat keadaan teknologi dan keadaan market.
Apa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang sarjana MRI?
Kompetensi sarjana MRI sebenarnya harus menguasai ke tujuh domain yang sudah disebutkan dan juga mampu menjawab pertanyaan2 mengenai dunia engineering dan business yang disebutkan di latar belakang munculnya MRI. Tetapi lebih khususnya lagi menurut Omurtag, karena engineering management atau MRI di dasarnya dari bidang sains, matematika, dan prinsip-prinsip teknik, dan juga menjangkau ke daerah manajerial, lulusan MRI harus dapat merancang dan mengintegrasikan sistem perusahaan total dengan teknis, keuangan, operasional, pemasaran organisasi dan aspek manusia dalam lingkungan yang kompetitif global. Sehingga lulusan MRI dapat merancang, membangun, mengoperasikan, mengoptimalkan, dan terus meningkatkan sebuah perusahaan teknologi, publik atau swasta, untuk keuntungan atau tidak untuk keuntungan Singkatnya lulusan MRI harus menjadi enterprise engineers doing managerial engineering work.
Are you Qualified Enough to be an Engineer manager?
Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang cocok di bidang Engineering Management:
1. Suka matematika, fisika , IT and semua hal yang berbau teknologi
Kalo tidak suka matematik, fisika, dan semua hal berbau teknologi sepertinya tidak cocok masuk MRI (kenapa pula masuk ITB?). Karena di MRI ilmu tekniknya juga banyak dan salah satu kompetensinya bisa meramal tren teknologi yang basisnya dari permodelan matematik.
2. Suka dengan hal yang berbau uang
Semua ilmu ujung-ujungnya uang tapi hanya di MRI yang menghitung uang secara detail untuk meng-estimasi berapa modal yang dibutuhkan dan kemana mencari dananya. Cocok untuk yang suka nge-danus karena bisa lebih ahli dalam ngedanus dan nyari proyek danus.
3. Suka dengan hal Leadership and Management
Bagi para organisator dan punya hasrat yang kuat dalam menjadi pemimpin, MRI sangat mengakomodir hasrat kamu. Karena di MRI diajarkan bagaimana cara membuat struktur organisasi, bagaimana cara mempengaruhi orang, melakukan delegasi dan peran-peran lainnya sebagai manajer.
4. Tidak suka dengan hal-hal rutin
Bagi kalian yang mudah merasa bosan dan tidak suka melakukan hal-hal yang rutin and terus-menerus. MRI adalah jurusan yang tepat. Karena di MRI fokusnya proyek dan proyek itu ada jangka waktu deadlinenya. Jadi kalian pasti akan menghadapi banyak proyek yang beragam. Dan juga talking about Inovation is talking about MRI jadi di MRI dibutuhkan orang-orang yang flexibel dan berpikir out of the box.

Tidak ada komentar: